AHAD, 29 JULAI - Bagi menghidupkan bulan Ramadan, pelbagai program dan aktiviti dirancang oleh Jawatankuasa Masjid Al Falah Taman Desa Jaya. Program Qiamulail, bersahur bersama jemaah masjid dan Kuliah subuh diadakan pada 9 Ramadan 1433H telah dipimpin oleh Al Fadzil Ustaz Mohd Rifqi b Myiddin, Imam Masjid Taman Universiti. Dalam ceramahnya, Uztaz menekankan mengenai beberapa amalan dan kisah yang boleh diambil iktibar melalui ayat dan surah yang terkandung dalam Al Quran. Beliau turut mengupas mengenai doa-doa yang diamalkan oleh para Anbia, para sahabat dan ulamak tersohor dalam mengharungi kehidupan harian mereka selama ini. Objektif kuliah ialah mengajak dan menyeru semua muslimin dan muslimat, terutamanya jemaah kariah Taman Desa Jaya mempraktikkan amalan bacaan Al Quran terutamanya di bulan yang penuh keberkatan ini.
MASJID
Isnin, 30 Julai 2012
Rabu, 25 Julai 2012
TADARUS AL QURAN YANG BETUL
SOAL JAWAB AGAMA :
Tadarus Al-Quran
Bagaimana tadarus yang benar, apakah setelah teman membaca, kemudian dilanjutkan ayat berikutnya oleh teman yang lain atau setiap orang membaca sendiri-sendiri tanpa disimak oleh yang lain? Bagaimana cara tadarus nabi yang benar,
Jawaban
Assalamu ‘alaikum warahmatullahi wabarakatuh,
Istilah tadarus Al-Quran sebenarnya agak berbeda antara bentuk yang kita saksikan sehari-hari denganmakna bahasanya. Tadarus atau tadarusan biasanya berbentuk sebuah majelis di mana para pesertanya membaca Al-Quran bergantian. Satu orang membaca dan yang lain menyimak. Dan umumnya dilaksanakan di masjid atau mushalla di malam-malam bulan Ramadhan.
Padahal kata tadarus berasal dari asal kata darasa yadrusu, yang artinya mempelajari, meneliti, menelaah, mengkaji dan mengambil pelajaran. Lalu ketambahan huruf ta’ di depannya sehingga menjadi tadarasa yatadarasu, maka maknanya bertambah menjadi saling belajar, atau mempelajari secara lebih mendalam.
Adapun kegiatan ‘tadarusan’ yang kita lihat sehari-hari di negeri kita ini, sepertinya nyaris tanpa pengkajian makna tiap ayat, yang ada hanya sekedar membaca saja.
Bahkan terkadang benar dan tidaknya bacaan itu, tidak terjamin. Karena tidak ada ustadz’ yang ahli di bidang membaca Al-Quran.
Bentuk tadarusan seperti itu lebih tepat menggunakan istilah tilawah wal istima’. Kata tilawah berarti membaca, dan kata istima’ berasal dari kata sami’a yasma’u, yang berarti mendengar.
Membaca Al-Quran
Kalau para peserta sudah fasih dan menguasai teknik membaca Al-Quran yang baik, maka tidak mengapa bila masing-masing membaca sendiri-sendiri. Kalaupun mau disima’ (didengarkan) juga tidak mengapa. Karena membaca dan mendengar sama-sama mendatangkan pahala.
Allah SWT telah memerintahkan kita selain untuk membaca, juga mendengarkan Al-Quran.
Dan apabila dibacakan Al-Qur’an, maka dengarkanlah baik-baik, dan perhatikanlah dengan tenang agar kamu mendapat rahmat .(QS. Al-A’rah: 204)
Namun apabila para seperti masih lemah bacaannya, sebaiknya mereka tidak dilepas membaca Al-Quran sendirian. Perlu ada ustadz yang membetulkan bacaannya. Sehingga yang perlu dilakukan bukan ‘tadarusan’, tetapi belajar membaca Al-Quran. Atau istilah yang sekarang populer adalah tahsin Al-Quran atau tahsin tilawah. Tahsin artinya membaguskan bacaan.
Tentu saja harus ada ustadz yang ahli dalam membaca Al-Quran. Dan tidak boleh seseorang dibiarkan membaca dengan salah baik makhraj maupun tajiwidnya. Mereka harus didampingi oleh yang sudah baik bacaannya, dibimbing dan dibenahi bacaannya dengan baik.
Tadarus di Masa Nabi
Tadarus dalam arti yang sebenarnya, yaitu mempelajari isi dan kandungan al-Quran di masa nabi SAW adalah dengan cara mempelajari beberapa ayat, setelah mendalam dan mengerti, baru diteruskan lagi beberapa ayat.
Dari Ibnu Mas’ud ra berkata: “Adalah seorang dari kami jika telah mempelajari 10 ayat maka ia tidak menambahnya sampai ia mengetahui maknanya dan mengamalkannya”
Hadits ini di-shahih-kan oleh Syaikh Ahmad Muhammad Syakir dalam tahqiq-nya atas tafsir At-Thabari (I/80).
Bahwa mereka yang menerima bacaan dari Nabi SAW(menceritakan) adalah mereka apabila mempelajari 10 ayat tidak pernah meninggalkannya (tidak menambahnya) sebelum mengaplikasikan apa yang dikandungnya, maka kami mempelajari ilmu Al-Qur’an dan amalnya sekaligus
Tadarus Al-Quran
Bagaimana tadarus yang benar, apakah setelah teman membaca, kemudian dilanjutkan ayat berikutnya oleh teman yang lain atau setiap orang membaca sendiri-sendiri tanpa disimak oleh yang lain? Bagaimana cara tadarus nabi yang benar,
Jawaban
Assalamu ‘alaikum warahmatullahi wabarakatuh,
Istilah tadarus Al-Quran sebenarnya agak berbeda antara bentuk yang kita saksikan sehari-hari denganmakna bahasanya. Tadarus atau tadarusan biasanya berbentuk sebuah majelis di mana para pesertanya membaca Al-Quran bergantian. Satu orang membaca dan yang lain menyimak. Dan umumnya dilaksanakan di masjid atau mushalla di malam-malam bulan Ramadhan.
Padahal kata tadarus berasal dari asal kata darasa yadrusu, yang artinya mempelajari, meneliti, menelaah, mengkaji dan mengambil pelajaran. Lalu ketambahan huruf ta’ di depannya sehingga menjadi tadarasa yatadarasu, maka maknanya bertambah menjadi saling belajar, atau mempelajari secara lebih mendalam.
Adapun kegiatan ‘tadarusan’ yang kita lihat sehari-hari di negeri kita ini, sepertinya nyaris tanpa pengkajian makna tiap ayat, yang ada hanya sekedar membaca saja.
Bahkan terkadang benar dan tidaknya bacaan itu, tidak terjamin. Karena tidak ada ustadz’ yang ahli di bidang membaca Al-Quran.
Bentuk tadarusan seperti itu lebih tepat menggunakan istilah tilawah wal istima’. Kata tilawah berarti membaca, dan kata istima’ berasal dari kata sami’a yasma’u, yang berarti mendengar.
Membaca Al-Quran
Kalau para peserta sudah fasih dan menguasai teknik membaca Al-Quran yang baik, maka tidak mengapa bila masing-masing membaca sendiri-sendiri. Kalaupun mau disima’ (didengarkan) juga tidak mengapa. Karena membaca dan mendengar sama-sama mendatangkan pahala.
Allah SWT telah memerintahkan kita selain untuk membaca, juga mendengarkan Al-Quran.
Dan apabila dibacakan Al-Qur’an, maka dengarkanlah baik-baik, dan perhatikanlah dengan tenang agar kamu mendapat rahmat .(QS. Al-A’rah: 204)
Namun apabila para seperti masih lemah bacaannya, sebaiknya mereka tidak dilepas membaca Al-Quran sendirian. Perlu ada ustadz yang membetulkan bacaannya. Sehingga yang perlu dilakukan bukan ‘tadarusan’, tetapi belajar membaca Al-Quran. Atau istilah yang sekarang populer adalah tahsin Al-Quran atau tahsin tilawah. Tahsin artinya membaguskan bacaan.
Tentu saja harus ada ustadz yang ahli dalam membaca Al-Quran. Dan tidak boleh seseorang dibiarkan membaca dengan salah baik makhraj maupun tajiwidnya. Mereka harus didampingi oleh yang sudah baik bacaannya, dibimbing dan dibenahi bacaannya dengan baik.
Tadarus di Masa Nabi
Tadarus dalam arti yang sebenarnya, yaitu mempelajari isi dan kandungan al-Quran di masa nabi SAW adalah dengan cara mempelajari beberapa ayat, setelah mendalam dan mengerti, baru diteruskan lagi beberapa ayat.
Dari Ibnu Mas’ud ra berkata: “Adalah seorang dari kami jika telah mempelajari 10 ayat maka ia tidak menambahnya sampai ia mengetahui maknanya dan mengamalkannya”
Hadits ini di-shahih-kan oleh Syaikh Ahmad Muhammad Syakir dalam tahqiq-nya atas tafsir At-Thabari (I/80).
Bahwa mereka yang menerima bacaan dari Nabi SAW(menceritakan) adalah mereka apabila mempelajari 10 ayat tidak pernah meninggalkannya (tidak menambahnya) sebelum mengaplikasikan apa yang dikandungnya, maka kami mempelajari ilmu Al-Qur’an dan amalnya sekaligus
KELEBIHAN RAMADAN
KELEBIHAN BULAN RAMADHAN
Ramadhan adalah bulan yang mulia yang padanya ada kebaikan dan keberkatan. Allah dan Rasul r telah menjelaskan kelebihan bulan ini, antaranya :
1. Bulan yang diturunkan padanya Al-Quran :
Allah berfirman :
petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeza (antara haq dan
batil), barang siapa antara kamu yang hadir (di negeri tempat tinggalnya) di bulan itu, maka hendaklah
dia berpuasa pada bulan itu..” [Al-Baqarah : 185]
2. Bulan yang padanya ada Lailatul Qadr :
Allah berfirman :
3. Bulan yang padanya dibelenggu syaitan, dibuka pintu-pintu syurga, ditutup pintu-pintu neraka
Nabi r bersabda :
sumber: Petunjuk Puasa Nabi oleh Ustaz Fathul Bari
Ramadhan adalah bulan yang mulia yang padanya ada kebaikan dan keberkatan. Allah dan Rasul r telah menjelaskan kelebihan bulan ini, antaranya :
1. Bulan yang diturunkan padanya Al-Quran :
Allah berfirman :
شَهْرُ رَمَضَانَ الَّذِي أُنْزِلَ فِيهِ الْقُرْآَنُ هُدًى لِلنَّاسِ وَبَيِّنَاتٍ مِنَ الْهُدَى وَالْفُرْقَانِ فَمَنْ شَهِدَ مِنْكُمُ الشَّهْرَ فَلْيَصُمْه ﴾ ﴿
Maksudnya : ” Bulan ramadhan, bulan yang diturunkan padanya (permulaan) Al-Quran sebagaipetunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeza (antara haq dan
batil), barang siapa antara kamu yang hadir (di negeri tempat tinggalnya) di bulan itu, maka hendaklah
dia berpuasa pada bulan itu..” [Al-Baqarah : 185]
2. Bulan yang padanya ada Lailatul Qadr :
Allah berfirman :
إِنَّا أَنْزَلْنَاهُ فِي لَيْلَةِ الْقَدْرِ (1) وَمَا أَدْرَاكَ مَا لَيْلَةُ الْقَدْرِ (2) لَيْلَةُ الْقَدْرِ خَيْرٌ مِنْ أَلْفِ شَهْرٍ ﴾ ﴿
Maksudnya : ” Sesungguhnya, kami telah menurunkannya (Al-Quran) pada lailatul qadr. Dan tahukah kamu apakah lailatul qadr itu? Lailatul Qadr itu adalah lebih baik dari seribu bulan ” [Al-Qadr : 1-3]3. Bulan yang padanya dibelenggu syaitan, dibuka pintu-pintu syurga, ditutup pintu-pintu neraka
Nabi r bersabda :
[ إذا جاء رمضان ؛ فتحت أبواب الجنة، وغلقت أبواب النيران، وصفدت الشياطين ]
Maksudnya : ” Apabila tiba ramadhan; telah dibuka pintu-pintu syurga, telah ditutup pintu-pintu neraka dan dibelenggu syaitan-syaitan ” [HR Al-Bukhari : 3277, Muslim : 1079]sumber: Petunjuk Puasa Nabi oleh Ustaz Fathul Bari
Pelbagai Program dan aktiviti dilaksanakan sepanjang Ramadan :
1. Program Bubur Lambuk, agihan selepas Solat Asar.
2. Program berbuka puasa bersama jemaah.
3. Program berbuka puasa bersama Jawatankuasa Masjid
4. Program Solat Tarawih bersama Yg Berbahagia Al Fadzil Dato' Ahmad Faizal b Ghazali ,
Mantan Johan Qari Tilawah Al Quran Peringkat Antarabangsa.
5. Program Tadarus Al Quran , lelaki dan Wanita.
Ahad, 22 Julai 2012
Bebarapa Program mengimarahkan masjid sepanjang bulan Ramadhan telah dirangka :
1. 22 Julai 2012 / 2 Ramadan 1433H dan 5 Ogos / 15 Ramadan ;
Program Qiamulail dan kuliah subuh bersama Dr Mohd Luqman Ibrahim
( Juara Kalam Suci Astro Oasis 2009 dan slot "Tanyalah Ustaz" TV 9 ).
2. 24 Julai 2012 /4 Ramadan 1433H :
Solat Tarawih bersama Yang Berbahagia Al Fadzil Dato' Ahmad Faisal b Ghazali,
Johan Qari Tilawah Al Quran Peringkat Antarabangsa 2003.
3. Program Solat Tarawih / Witir bersama Imam Tahfiz.
4. Program Tadarus Al Quran 1 Ramadan hingga 21 Ramadan.
5. Program Bubur Lambuk sepanjang Ramadan, agihan selepas solat Asar.
6. Sumbangan kepada fakir miskin pada 4 Ogos 2012 bersamaan 15 Ramadan !433H, jam 10.00 malam.
7. Program Khatam Al Quran pada 14 Ogos 2012 bersamaan 25 Ramadan 1433H.
Jumaat, 13 Julai 2012
KENDURI BERKELOMPOK
Jawatankuasa Masjid Al Falah Taman Desa Jaya menganjurkan Program Kenduri Berkelompok pada hari Khamis malam Jumaat, 12 Julai 2012 bersamaan 22 Syaaban 1433H. Bayaran penyertaan hanya RM 50.00 . Sebanyak 108 penyertaan diterima untuk tujuan ini. Program dimulai dengan Solat Maghrib berjemaah dan disusuli dengan bacaan Yaasin dan Tahlil Arwah, Solat Isyak berjemaah dan diakhiri dengan jamuan.
KURSUS HAJI
AHAD - Kursus Haji dan Umrah bersiri anjuran Masjid Al Falah Taman Desa Jaya melabuhkan tirainya apabila majlis penutup kursus tersebut diadakan pada 8hb. Julai 2012 bersamaan 18 Syaaban 1433H. Ustaz Haji Mohd Nor Esmin, guru agama Haji ( mewakili Tabung Haji ) mengendalikan kursus tersebut selama
7 bulan mulai Bulan Januari 2012.
Bermula jam 9.30 pagi, Ustaz memimpin latihan Amali mengerjakan Umrah ( Niat Ihram Umrah, Tawaf, Sai dan bercukur ) dan diikuti latihan amali menunaikan fardu Haji ( Wukuf di Arafah, bermabit di Mudzalifah, bermabit di Mina dan melontar ketiga-tiga Jamrah pada hari-hari Tasyrik ). Kemuncak program ialah majils penyampaian sijil dan cenderahati kepada semua peserta kursus dan penghargaan kepada peserta kursus yang cemerlang dalam ujian/peperiksaan yang dijalankan.
7 bulan mulai Bulan Januari 2012.
Bermula jam 9.30 pagi, Ustaz memimpin latihan Amali mengerjakan Umrah ( Niat Ihram Umrah, Tawaf, Sai dan bercukur ) dan diikuti latihan amali menunaikan fardu Haji ( Wukuf di Arafah, bermabit di Mudzalifah, bermabit di Mina dan melontar ketiga-tiga Jamrah pada hari-hari Tasyrik ). Kemuncak program ialah majils penyampaian sijil dan cenderahati kepada semua peserta kursus dan penghargaan kepada peserta kursus yang cemerlang dalam ujian/peperiksaan yang dijalankan.
Kursus haji musim baharu akan bermula pada bulan Januari tahun hadapan - 2013.
Rabu, 11 Julai 2012
CERAMAH AGAMA DAN SOLAT HAJAT
SABTU , 7 Julai 2012 - Masjid Al Falah Taman Desa Jaya menganjurkan majlis ceramah agama sempena menyambut kedatangan bulan Ramadhan Al Mubaraq. Majlis diadakan selepas berlangsungnya Solat Hajat dan Program Pengukuhan Rohani dan Jasmani di kalangan Remaja 2012 yang dianjurkan secara bersama dengan Persatuan Ibu Bapa (PIBG), Makdis SMK Taman Desa Jaya, Unit Bimbingan dan Kaunseling SMK Taman Desa Jaya dan Biro Rakan Muda Masjid Al Falah. Ustaz Muhammad Asyraf b Mohd Ridzuan, Juara Imam Muda Astro Oasis 2010 dijemput khas bagi menyampaikan ceramah berkaitan dengan persediaan murid-murid islam dalam menghadapi peperiksaan UPSR, PMR dan SPM. Diakhir ceramahnya, Ustaz juga menyentuh mengenai persediaan umat islam bagi menyambut dan menghayati kedatangan bulan Ramadhan.
Sambutan yang diterima terhadap program ini amat menggalakkan. Turut hadir ialah guru-guru dan pelajar-pelajar SMK Taman Desa Jaya, SK Taman Desa Jaya, Sekolah Agama Taman Desa Jaya, Ibu bapa, jemaah Masjid Al Falah, semua penduduk islam Taman Desa Jaya dan penduduk Taman berhampiran.
Langgan:
Catatan (Atom)